Keunikan Tumpeng Gethuk
KUE TAMPAH TRADISIONAL
aromarasa.id
10/20/20232 min read


Keunikan Tumpeng Gethuk: Kuliner Tradisional yang Sarat Makna
Tumpeng gethuk merupakan salah satu kekayaan kuliner tradisional Jawa yang unik dan penuh makna. Sebagai variasi dari tumpeng, biasanya terbuat dari nasi, tumpeng gethuk berbahan dasar singkong yang diolah menjadi gethuk. Gethuk sendiri adalah makanan tradisional yang dibuat dari singkong yang direbus, kemudian ditumbuk dan dicampur dengan gula, biasanya gula kelapa atau gula pasir, sehingga memiliki rasa manis. Penggabungan bentuk tumpeng dengan bahan gethuk menjadikannya sajian yang tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki nilai budaya yang tinggi.
Salah satu keunikan tumpeng gethuk adalah bentuk penyajiannya. Tumpeng biasanya berbentuk kerucut, melambangkan hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta. Pada tumpeng gethuk, bentuk kerucut yang biasanya dibuat dari nasi, diganti dengan gethuk yang disusun dengan rapi dan kadang dihias dengan pewarna alami. Warna-warna yang cerah seperti merah muda, hijau, dan putih memberikan kesan estetis dan menarik. Selain bentuk kerucut utama, tumpeng gethuk juga sering dikelilingi oleh aneka lauk-pauk atau hiasan tambahan, seperti parutan kelapa, potongan buah, atau kue-kue kecil.
Dari segi rasa, tumpeng gethuk menawarkan sensasi yang berbeda dari tumpeng nasi. Tekstur gethuk yang lembut dan kenyal, berpadu dengan rasa manis yang khas, membuatnya disukai oleh berbagai kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa. Penggunaan bahan alami seperti singkong juga memberikan nilai tambah dari segi kesehatan, karena singkong mengandung serat dan nutrisi yang baik untuk tubuh. Selain itu, penggunaan gula kelapa atau gula merah memberikan cita rasa manis yang lebih alami dan kaya dibandingkan gula pasir biasa.
Tumpeng gethuk memiliki makna simbolis yang mendalam dalam budaya Jawa. Sama seperti tumpeng nasi, tumpeng gethuk juga digunakan dalam berbagai acara adat atau perayaan sebagai simbol rasa syukur dan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena menggunakan singkong sebagai bahan utama, tumpeng gethuk juga melambangkan kesederhanaan dan kearifan lokal. Singkong, yang merupakan bahan pangan pokok rakyat, mencerminkan kekuatan dan ketahanan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
Tumpeng gethuk sering dihadirkan dalam berbagai acara tradisional, seperti slametan, pernikahan, atau acara syukuran. Proses pembuatan tumpeng gethuk juga kerap melibatkan banyak orang, terutama kaum wanita, sebagai bagian dari tradisi gotong royong. Hal ini mencerminkan pentingnya kebersamaan dalam masyarakat Jawa. Tidak hanya sebagai sajian, tumpeng gethuk menjadi simbol kebersamaan, kerukunan, dan semangat saling membantu dalam kehidupan sosial.
Selain tampilannya yang unik, tumpeng gethuk juga mudah dimodifikasi sesuai dengan kreativitas pembuatnya. Beberapa variasi modern dari tumpeng gethuk menambahkan elemen-elemen baru, seperti menggunakan bahan pewarna alami yang lebih beragam atau menghiasnya dengan menarik. Meskipun begitu, esensi dari tumpeng gethuk sebagai hidangan tradisional tetap terjaga, dengan mempertahankan bahan dasar singkong dan rasa manis yang khas.
Secara keseluruhan, tumpeng gethuk tidak hanya menawarkan keunikan dari segi tampilan dan rasa, tetapi juga menyimpan nilai-nilai budaya dan tradisi yang dalam. Sebagai salah satu warisan kuliner nusantara, tumpeng gethuk terus dilestarikan dan dikembangkan agar tetap relevan dengan perkembangan zaman. Keberadaannya mengingatkan kita akan pentingnya menjaga tradisi, menghargai kesederhanaan, dan mempererat hubungan antar sesama dalam kehidupan bermasyarakat.


Lokasi
Wa : 0858-1036-6708 / 0821-1362-9256
Email : info@aromarasamart01@gmail.com
Kontak
Jl. Hj. Baserin No. 11 RT 02 / RW 05, Kel. Ulujami, Kec. Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan
...................................................................................................
© 2024. CV. Berdikari jaya
Mitra Kami

















































